Rabu, 17 Februari 2021

  Terjadi pada hari Sabtu 9 Januari 2021

Sriwijaya Air SJ128 Lepas landa dari runway 25 Bandara Soekarno-Hatta Untuk Bertolak ke Bandara Supadio,Pontianak. Pesawat lalu melewati ketinggian 1.700 kaki dan diinstruksikan naik ke ketinggian 29.000 kaki, Mengikuti Standar Alur Keberangkatan.

Pukul 14.38 WIB, SJ128 Melewati ketinggian 7.900 kaki dan meminta arah 075 derajat pada ATC karena alesan Cuaca. ATC lalu mengintruksikan SJ128 naik ke ketinggian 11.000 kaki Karena ada Pesawat air Asia yang juga terbang menuju Pontianak.

Pukul 14.39, Pesawat berada di ketinggian 10.600 kaki, lalu di intruksikan agar naik ke ketinggian 13.000 kaki SJ128 Merespon Intruksi Tersebut. Tiba tiba Pesawat terpantau Belok ke arah kiri atau barat laut Padahal seharusnya Pesawat belok ke kanan di posisi 073 derajat.

Pukul 14.40 WIB, Pihak ATC mengonfirmasi arah SJ128 namun tak direspons, SJ128 pun Hilang dari radar dan ATC mencoba memanggil pilot Pesawat, Tak ada respons lagi.

Dan pesawatpun Jatuh Diperairan Kepulauan Seribu.



Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Mengungkap dugaan penyebab pesawat Sriwijaya Air SJ128 Jatuh.

Hal itu disampaikan oleh ketua KNKT, Dalam kerja rapar bersama komisi V DPR RI, Rabu (3/12/2021)

Ia mengatakan kondisi badan pesawat SJ128 Masih utuh hingga memebentur air

"jadi pesawat secara utuh sampai membentur air, tidak ada pecah diudara" bebernya

Berdasarkan data Tim Sar gabungan, Puing pesawat tersebar di wilayah sebesar 8 meter dan panjang 110 meter pada kedalaman 16 sampai 23 ,eter.

Puing puing yang ditemukan mewakili seluruh bagian pesawat mulai depan hingga belakang.Tak hanya itu, temuan pada turbin pesawat juga menunjukan konseistensi mesin masih hidup sebelum membentur permukaan air.

" Luasa sebaran yang di temukan pesawat dari depan sampai belakang konsisten dengan bukti bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air"jelas soerjanto

"ini di indikasikan bahwa turbin turbinnya rontok semua, itu menandakan bahwa ketika mengalami impact dengan air mesin itu masih berputar."tambahnya

Hal tersebut mengindikasikan pesawat masih berpungsi sebelum akhirnya mmebentur air.

Identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 masih terus dilakukan. Sampai hari ini, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 188 kantong berisi bagian tubuh.

"Kemudian sampai hari ini jam 09.00 WIB juga, kami telah menerima total 188 kantong body part (jenazah). Yang semua itu terdiri dari 162 yang telah kami periksa dan sisanya 26 yang sedang kami periksa," ujar Komandan Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko, saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (17/1/2021).

Hery menambahkan tim DVI masih melakukan proses identifikasi korban Sriwijaya Air. Dia mengatakan sampel DNA yang telah diterima tim DVI sebanyak 351 sampel.

"Terdiri 208 dari sampel postmortem dan 143 dari antemortem. Jadi ada beberapa sampel antemortem yang sedang kami kejar, kami collect untuk dilakukan pemeriksaan lanjut, salah satunya adalah sampel yang dari Jawa Tengah. Karena untuk DNA, pemeriksaan DNA itu kalau jenis kelamin nya sama, kami harus melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam untuk menentukan si A si B-nya," bebernya.



Dia mengatakan total korban yang sudah dikenali sebanyak 24 penumpang. Ke-24 korban yang sudah teridentifikasi ini, kata Hery, bisa teridentifikasi dengan pemeriksaan DNA dan sidik jari.

"Perkembangan terakhir kami telah mengidentifikasi sebanyak 24 korban dan kemarin sudah dirilis semuanya oleh bapak Karo Penmas," tandas Hery.

Sebelumnya, Tim DVI Polri memperbarui data korban Sriwijaya Air SJ182 yang teridentifikasi. Tim DVI Polri kembali mengidentifikasi 7 korban Sriwijaya Air hari ini.

"Kemudian untuk hasil identifikasi sampai jam 17.00 berhasil mengidentifikasi korban sebanyak 7 korban," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim), Sabtu (16/1).

Ketujuh korban yang berhasil diidentifikasi kemarin adalah Rosi Wahyuni (51), Rizki Wahyudi (26), Nelly (49), Beben Sopian (58), Makrufatul Yeti Srianingsih (30), Arifin Ilyas (26), dan Arneta Fauziah (38). 

dari https://www.tribunnews.com/ 

Tonton juga vidio Simulasi Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ128

 https://youtu.be/CP7JFc-lpE4


   Terjadi pada hari Sabtu 9 Januari 2021 Sriwijaya Air SJ128 Lepas landa dari runway 25 Bandara Soekarno-Hatta Untuk Bertolak ke Bandara Su...